1. KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam karena dengan taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-sebaiknya dalam waktu yang telah ditentukan.
Di dalam makalah ini, akan
dipaparkan mulai dari Sejarah Dinamika Kelompok hingga keunggulan dan kelemahan
kelompok.. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan pembaca dapat
belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat
Semoga dengan adanya makalahini kita
dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan
Mataram, 24 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1
1.3 Tujuan
1
BAB II PEMBAHASAN
2
2.2 Definisi Dinamika Kelompok
4
2.3 Fungsi
Dinamika Kelompok
5
2.4 Jenis-jenis
Dinamika Kelompok
6
2.5 Pertumbuhan
dan Perkembangan Dinamika Kelompok
7
2.6 Keunggulan
dan Kelemahan Kelompok
9
BAB III PENUTUP
11
3.1 Kesimpulan
11
3.2 Saran
11
Daftar Pustaka
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain, merupakan suatu konsesus mutlak dan tertanam dalam benak setiap
insan manusia sehingga ini bisa dikatakan bahwa manusia tidak mampu bertahan
hidup sendiri. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu
terlibat dalam interaksi. Oleh karena
itu manusia cenderung melakukan interaksi dan kerjasama satu dengan yang
lainnya untuk mempermudah mencapai tujuan.
Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama,
harapan bersama, kegiatan bersama, norma yang disepakati bersama secara umum
disebut dengan kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang atau individu yang
terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama sehingga tujuan
dari kelompok ditentukan bersama-sama. Sedangkan dinamika kelompok merupakan
suatu metode dan proses yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kerjasama
kelompok untuk menumbuhkan dan membangun kelompok semula terdiri dari kumpulan
individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan
kelompok dengan tujuan, satu norma, dan cara penyampaian yang disepakati
bersama.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
-
Bagaimana sejarah terbentuknya dinamika
kelompok?
-
Apa yang dimaksud dengan dinamika
kelompok?
-
Apa fungsi dari dinamika kelompok?
-
Apa saja jenis dinamika kelompok?
-
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan
kelompok?
-
Apa keunggulan dan kelemahan kelompok?
1.3
TUJUAN
-
Mengetahui sejarah terbentuknya dinamika
kelompok
-
Mengetahui definisi dari dinamika
kelompok
-
Mengetahui fungsi dari dinamika kelompok
-
Mengetahui jenis-jenis dinamika kelompok
-
Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
kelompok
-
Mengetahui keunggulan dan kelemahan
kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH
TERBENTUKNYA DINAMIKA KELOMPOK
Sejarah munculnya dinamika kelompok
dapat diuraikan sebagai berikut:
1)
Zaman
Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran
Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin dalam struktur masyarakat dengan
karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-masing struktur masyarakat
tersebut merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap-tiap golongan
memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi
sosial antar anggota masing-masing golongan. Pada masa ini ikatan persatuan dan
interaksi sosial terjalin dengan kuat, sehingga masing-masing golongan dapat
mempertahankan kesatuannya dan tidak terpecah-pecah dalam kelompok/golongan
yang lebih kecil.
2) Zaman Liberalisme
Pengaruh cara berfikir bebas
mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi dirinya dan tiap
individu tidak bisa menetukan individu lain dalam kehidupan. Kebebasan ini
justru membawa malapetaka pada individu, karena individu merasa tidak mempunyai
pedoman dalam kehidupan, sehingga mereka merasa tidak memiliki kepastian.
Kondisi tersebut membuat individu merasa ketakutan, sehingga berbagai cara
mereka tempuh untuk untuk menghilangkan ketakutan dan memperoleh pedoman dalam
menjalani hidup. Gagasan individu yang muncul pada saat itu adalah mengadakan
perjanjian social antara sesamanya dan hal tersebut dirumuskan dalam Leviathan
atau Negara yang diharapkan dapat menjamin hidup mereka.
3) Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsa
Pada masa ini Moritz Lazarus dan
Stanley Hall memelopori untuk mengadakan suatu penyelidikan terhadap bangsa
primitive yang memiliki ciri khas di dalam kehidupannya. Penyelidikan dilakukan
terhadap adat dan bahasa rakyat dan hubungannya dengan tingkah laku masyarakat
primitif. Hasil penyelidikan, pengaruh adat dan bahasa menimbulkan homogenitas
pada masyarakat sehingga setiap sikap dan tingkah laku anggota masyarakat tidak
berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan karena adat dan bahasa rakyat
menimbulkan kesamaan psikologi, dan ini tercermin dalam tingkah laku. Terori
ini berkembang, bahwa setiap masyarakat yang mempunyai kesamaan psikologi
menjadi suku bangsa tertentu, lengkap dengan kepribadian masing-masing.
4) Zaman Gerakan Massa
Adanya bentuk pemerintahan otokrasi
dengan segala bentuk penekanannya mengakibatkan masyarakat menunjukkan
pergolakan untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan yang diinginkan.
Gerakan massa ini mendorong Gustave Le Bon melakukan penyelidikan secara
intensif dan mendalam pada gerakan massa. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa
dalam gerakan massa tiombul apa yang dinamakan sugesti, yang mengakibatkan
gerakan massa tersebut dala setiap individu kehilangan control diri terhadap
mereka. Apabila ditinjau, massa yang memiliki gerakan sedemikian hebat, tentu
massa tersebut mempunyai anggota, norma, pimpinan dan tujuan yang hal ini tidak
ubahnya seperti bentuk suatu kelompok.
5) Zaman Psikologi Sosial
Penyelidikan terhadap massa
memberikan motivasi kepada ahli untuk mengadakan penyelidikan lebih
mendalam terhadap massa, meskipun risikonya besar. Pada abad ke-20, para ahli
mengubah arah penyelidikannya dan mereka lebih tertarik untuk mengadakan
penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu. Edward A.
Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu dengan
lingkungannya. Dalam meninjau situasi sosial maka situasi tersebut adalah
situasi yang mengakibatkan berkumpulnyasejumlah individu pada saat tertentu.
Hal ini tidak berbeda dengan anggapan bahwa situasi sosial berarti
membawa pula adanya kelompok.
6) Zaman Dinamika Kelompok
Erich Fromm mengawali kegiatan
penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape From Freedom untuk
menunjukkan perlunya individu bekerja sama dengan individu lain, hingga timbul
solidaritas dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan karena terdorong oleh adanya
keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat
kepastian ini hanya diperoleh apabila masing-masing individu memiliki rasa
solidaritas. Moreno mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok kecil seperti
keluarga, regu kerja, regu belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat
suasana saling menolong, hingga kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin
kuat kohesinya, makin kuat moralnya. Kurt Lewin menyimpulkan bahwa
tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya.
Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan individu.
2.2
DEFINISI
DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara
memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan
interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.
Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam
kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya
setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
Kelompok adalah kumpulan
orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang
intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan
kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the essence of a group is not the similarity
or dissimilarity of its members but their interdependence”. H. Smith
menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu,
yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar
kesatuan persepsi. Interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerja
sama apabila masing-masing anggota kelompok:
·
Mengerti akan tujuan yang dibebankan di
dalam kelompok tersebut
·
Adanya saling menghomati di antara
anggota-anggotanya
·
Adanya saling menghargai pendapat
anggota lain
·
Adanya saling
keterbukaan, toleransi dan kejujuran di antara anggota kelompok
Menurut Reitz (1977) kelompok mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
·
Terdiri dari dua orang atau lebih
·
Berinteraksi satu sama lain
·
Saling membagi beberapa tujuan
yang sama
·
Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara
jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi
yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan
sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
·
Membangkitkan kepekaan diri seorang
anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan
rasa saling menghargai
·
Menimbulkan rasa solidaritas anggota
sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
·
Menciptakan komunikasi yang terbuka
terhadap sesama anggota kelompok
·
Menimbulkan adanya i’tikad yang baik
diantara sesama anggota kelompok.
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai
pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda,
belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti
es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain.
Es yang membeku lama-kelamaan mulai
mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Setelah saling
mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai
memanas, proses ini disebut ”storming”. Storming akan membawa perubahan pada
sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami ”forming”.
Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua
anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini
disebut ”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan
berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”.
2.3
FUNGSI
DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap
individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu
antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain).
2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak
pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan
pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga
seleseai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai
bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam
kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
2.4
JENIS-JENIS
DINAMIKA KELOMPOK
1.
Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial
yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam
kehidupan.Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah
orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya
sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa
melalui perantara Misalnya antara lain:keluarga,RT,kawan sepermainan, kelompok
agama dan lain-lain.
2.
Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung,
berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.Hubungan yang terjadi biasanya
bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja
dan lain-lain.
3.
Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau
Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat
oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang
memiliki AD/ART.
4.
Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi,
daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya
tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu
dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat
informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok
arisan.
2.5
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN DINAMIKA KELOMPOK
Terbentuknya
kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan berkelompok, dimana
individu memiliki potensi dalam memenuhi kebutuhan dan setiap individu
memiliki keterbatasan, sehingga individu akan meminta atau membutuhkan bantuan
individu yang lain untuk mengatasinya.
Kelompok
merupakan tujuan yang diharapkan dalam proses dinamika kelompok, karena jika
hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu tujuan proses
transformasi dapat berjalan dengan baik. Indikator yang dijadikan pedoman untuk
mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Setiap individu terbuka untuk memberi
dan menerima informasi yang baru. Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk
menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Di samping
itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan kelenturan
setiap anggota untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota
kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu
2. Pencapaian
tujuan
Setiap anggota mampu menunda kepuasan
dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan
memperluas pola, serta individu mampu terlibat secara emosional untuk
mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
3. Perkembangan
kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok.
Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
a. Tahap pra
afiliasi
Merupakan tahap permulaan dengan
diawali adanya perkenalan dimana semua individu akan saling mengenal satu
dengan yang lain, kemudian berkembang menjaadi kelompok yang sangat akrab
dengan mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
b. Tahap
Fungsional
Tahap ini tumbuh ditandai adanya
perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan
dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan
fungsi kelompok.
c. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan
kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak
tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga percampuran yang
harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok.
Perkembangan
kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994)
mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
a)
Fase orientasi
Individu masih
mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta perbedaan satu
dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan kelompok,
tapi masih tampak individual.
b)
Fase bekerja
Anggota sudah
mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai ditetapkan.
Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada ditangani
dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan konflik.
Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
c)
Fase terminasi
Fokus pada
evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan dari sangat
frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian tujuan
dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok)
Tuckman dan
Jensen membagi perkembangan kelompok dalam 6 fase, dimana terdapat perbedaan
perilaku tim dan perilaku pemimpin sebagai berikut:
Fase
|
Perilaku tim
|
Perilaku
pemimpin
|
Orientation
|
Ragu, belum familiar, belum saling
percaya, belum ada partisipasi
|
Mendefinisikan misi kelompok, tipenya
masih memberi instruksi, membuat skema tujuan
|
Forming
|
Menerima satu sama lain, belajar
ketrampilan komunikasi, mulai termotivasi
|
Rencana/fokus pada masalah, role
model yang positif, mendorong adanya partisipasi
|
Storming
|
Semangat tim berkembang, mulai
membangun kepercayaan, konflik mungkin muncul, terkadang tidak sabar dan
frustasi
|
Evaluasi gerakan kelompok, fokus pada
tujuan, penyelesaian konflik, menentukan tujuan
|
Norming
|
Kenyamanan meningkat, identifikasi
tanggung jawab, interaksi tim efektif, resolusi konflik
|
Fokus pada tujuan, menyertai
proses, memberikan dorongan pada tim
|
Performing
|
Tujuan yang jelas, adanya
kohesi/kesatuan, pemecahan masalah
|
Beraksi seperti anggota
kelompok, dorongan meningkatkan tanggung jawab, mengukur hasil
|
Terminating
|
Angota tersebar, tim akhirnya
mencapai tujuan
|
Perayaan dan penghargaan, memperkuat
kesuksesan.
|
2.6
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN KELOMPOK
Dalam proses dinamika kelompok
terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat
berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
Kelebihan
Kelompok
·
Keterbukaan
antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat
anggota yang lain.
·
Kemauan
anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan
kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
·
Kemampuan
secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati
kelompok.
Kekurangan
Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena
waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kelompok merupakan
suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan
psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung
dalam situasi yang dialami
Kelompok
merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok.
Fungsi dari kelompok itu antara lain:
1.
Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.
2.
Memudahkan
segala pekerjaan
3.
Menciptakan
iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
4.
Mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban
pekerjaan
yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian. Kelompok
sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang
ada.Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi
beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Sekunder
3. Kelompok Formal
4. Kelompok Informal
3.2
SARAN
Pentingnya
dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam
masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan.
Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila
lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif. Dinamika kelompok menjadi bahan
persaingan dari para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial,
maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut
membawa pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika
kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna, S.,dkk. 2003. Dinamika
Kelompok. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Santosa, S. 2004. Dinamika
Kelompok. Jakarta: PT Bumi Aksara
Huraerah,
Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung:
Rafika Aditama
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/definisi-dinamika-kelompok.html
hay.. nama saya try., salam kenal..
BalasHapusmakasih udah berbagi ilmu yang bermanfaat..
oh iya jangan lupa mampir di Tugas dan Materi Kuliah. Saya juga punya materi tentang dinamika kelompok,. Silahkan lihat Tugas Sosiologi ' Makalah Dinamika Kelompok' siapa tahu bisa bermanfaat.
hii try. salam skenal juga ya.terimakasih sudah mampir. sering berkunjung untuk berbagi ilmu yah. saya sudah berkunjung ke blogmu. sangat bermanfaat. terimakasih
Hapus