A.
Pengertian Bumbu dan
Rempah
Bumbu adalah proses menyampaikan rasa atau meningkatkan rasa dari masakan.
Bumbu termasuk bumbu dan rempah-rempah yang dengan sendirinya disebut “bumbu”.
Bumbu atau “herb” adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai
penyedap dan pembangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari
tumbuh-tumbuhan yang bersal dari daerah dingin, dan biasanya digunakan dalam
keadaan masih segar. Namun, Larousse Gastronomique menyatakan bahwa “ke musim
dan rasa bukan hal yang sama”, menegaskan bahwa bumbu termasuk sejumlah besar
atau kecil garam yang ditambahkan ke preparat. Garam dapat digunakan untuk
menarik keluar air, atau untuk memperbesar rasa alami dari makanan
sehingga lebih kaya atau lebih halus, tergantung pada piring. Prosedur jenis
ini adalah mirip dengan menyembuhkan. Sebagai contoh, garam kasar (garam
kasar-grained) digosok ke dalam ayam, domba dan sapi untuk melunakan daging dan
meningkatkan rasa. Bumbu lain seperti lada hitam dan kemangi mentransfer
beberapa rasa untuk makanan. Sebuah hidangan yang dirancang dengan baik dapat
menggabungkan bumbu yang saling melengkapi.
Rempah-rempah atau “spices” merupakan tanaman aromatik yang dibubuhkan pada
makanan, sebagai penyedap dan pembangkit selera, pada umumnya jenis
tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung substansi yang sangat membantu
kelenjar-kelenjar pencernaan dan meningkatkan rangsangan/nafsu makan. Spices
sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan
makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah dapat juga dikatakan bumbu
kering.
Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama
memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah
istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan
bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan
aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari
bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan
pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap
ikan, ebi, dan lain-lain. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya rasa masakan
sehingga terasa harum, manis, asin, gurih, asam atau pedas.
Rempah dalam dunia gastronomi eropa identik dengan sesuatu yang eksotis
karena berasal dari belahan dunia bagian timur (dari bagian timur tengah sampai
maluku) dan amerika latin, sungguh banyak jenisnya. Rempah tidak hanya berasal
dari tanaman bagian rimpang (akar yang membesar) seperti kunyit atau lengkuas,
tetapi juga dari bagian biji, buah, daun dan bahkan kulit batang. Jika
berbicara tentang rempah, pada zaman dulu, rempah (baik dalam satuan maupun
yang sudah dalam bentuk bumbu), disamakan dengan kekayaan. Masih ingat
dengan penjelajahan Colombus mencari dunia baru? tujuannya adalah mencari
daerah penghasil rempah untuk diperdagangkan. Berbeda dengan sekarang, kini
rempah sudah lebih mudah didapat dan tidak terlalu mahal sehingga memudahkan
ornag untuk bereksperimen dengan resep-resep dari mancanegara lainnya.
Menyadari hal itu perlu diketahui bagi kita semua bahwa rempah-rempah itu
merupakan bahan makanan yang sehat dan bergizi, rempah-rempah memiliki
kandungan gizi besar manfaatnya bagi tubuh kita. Pengetahuan yang benar akan
kandungan gizi (mutu) rempah-rempah sangat membantu kita semua untuk memilih
trempah-rempah yang tepat bagi kesehatan diri dan keluarga. Pentingnya kita
mengetahui mutu pada rempah-rempah yaitu mendorong kita semua untuk
meningkatkan konsumsi rempah-rempah dengan lebih teliti.
B. Jenis-jenis Bumbu dan
Rempah-rempah
Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang diperdagangkan di
Indonesia, sebagian besar sudah diawetkan dalam bentuk kering atau bubuk
(powder). Bumbu dapur dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan
pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu.
Jenis- jenis herb dan
spices
1. Bumbu dari bunga
- Cengkeh
(cloves)
Cengkeh memberikan
sensasi hangat dan wangi. Masakan yang menggunakan daging umumnya menggunakan cengkeh.
Kue bolu, nastar, dan beberapa kue kering lainnya, juga menggunakan cengkeh
untuk tambahan rasa.
- Lawang/ pekak
Salah satu jenis
rempah berbentuk bunga berwarna cokelat tua, dan biasa digunakan untuk memberi
rasa gurih pada masakan Cina dan Indonesia. Dijual dalam bentuk kering. Hanya
dengan beberapa kelopak saja rasanya sudah cukup kuat.: Cakar ayam bumbu merah.
- Telang
Di zaman modern, bunga
telang jarang terlihat atau digunakan di luar negeri dapur mengekstraksi warna
bunga memakan waktu dan banyak yang dibutuhkan hanya untuk pewarna dalam jumlah
kecil makanan.
- Kecombrang
Kecombrang dapat
dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya dimakan sebagai teman
makan nasi. Di daerah tertentu kecombrang biasa dimasak sebagai sayur lodeh.
2. Bumbu dari buah dan biji
- Adas (Anisud)
Adas telah lama
dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas yang
dikandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon.
- Asam (Tamarin)
Asam yang berwarna
kuning banyak digunakan dalam pembuatan jamu sedangkan asam yang berwarna
coklat biasanya digunakan untuk campuran bumbu dalam pengolahan hidangan,
terutama yang berasal dari ikan, ayam, daging, telur dan sayuran dan dapat juga
digunakan sebagai pengawet makanan.
- Bunga Pala
(Mace)
Bunga pala dapat
digunakan dalam pembuatan sponge cake, pound cake, isi kue sus yang berasa
gurih seperti ragout.
- Biji Pala
(Nutmeg)
- Cabai kecil
(Cayenne)
Salah satu jenis cabai
yang berbentuk kecil, kulit keriting, bijinya padat, ada yang berwarna merah,
kuning, oranye, hijau dan rasanya pedas.
- Cabai Besar
(Red chilli)
Salah satu jenis cabai
yang berbentuk besar, berwarna merah, kulitnya tebal licin, brbiji sedikit dan
rasanya agak manis.
- Kemiri
(Candlenut)
Salah satu jenis bumbu
yang berbentuk bulat agak lonjong dan berwarna putih ke kuning-kuningan yang
biasa di pakai dalam hampir semua masakan Indonesia dari bahan telur, seperti
saus untuk gado-gado.
- Ketumbar
(Corriander)
Ketumbar termasuk
tumbuh-tumbuhan yang berbunga tabir, bijinya utuh, kulit agak kasar, berwarma
kuning tua, lebih ringan dari lada, digunakan dalam pembuatan sup, bubuk kari
(curry) dan juga dapat digunakan untuk ramuan obat tradisional.
- Jintan (Cumin)
Jintan merupakan
buahdari tanaman yang sudah dikeringkan. Rempah ini sangat populer di Mexico
dan afrika. Jintan berbentuk seperti padi/gabah, rasanya pedas, berwarna hitam,
kuning dan kecoklatan.
- Kapulaga
(Cardamon)
Ada dua jenis kapulaga
yaitu bentuk panjang dan bulat, berwarna hitam dan putih. Buah yang sudah masak
dijemur, sebaiknya daging buah tidak sampai lepas dari biji, supaya aromatiknya
tersimpan baik.
- Lada putih
(White pepper)
Lada putih berkulit
keras dan permukaannya licin. Butiran lada putih lebih besar dari butiran lada
hitam dan rasanya lebih pedas. Untuk mendapatkan lada putih dilakukan pemanenan
sewaktu lada sudah tua yang ditandai warna kulit hijau tua.
- Lada hitam
(Black pepper)
Lada hitam berkulit
keras dan berkerut, biasanya dijual dalam bentuk utuh maupun bubuk. Untuk
mendapatkan lada hitam dilakukan pemanenan sewaktu lada masih muda dan berwarna
hijau muda.
- Vanili
(Vanilla seed)
Vanili adalah tanaman
sejenis anggrek yang merambat, bentuknya bulat panjang menyerupai buncis,
berwarna coklat kehitam-hitaman dan beraroma tajam.
- Biji selasih
(Poppy seed)
Biji selasih atau yang
lebih dikenal dengan sebutan poppy seed adalah biji minyak yang diperoleh
dari opium poppy (Papaver somniferum). Poppy seed biasa digunakan
sebagai hiasan roti.
3. Bumbu dari daun
- Daun jeruk
(Citrus leaf), jeruk (limau/limo) purut, jeruk sambal, atau
jeruk pecel (Citrus x hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang
dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara
nama lainnya adalah ma kruut (Thailand), krauch soeuch(Kamboja), ‘khi’
‘hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau,
kulubut, kolobot (Filipina) dan truc (Vietnam). Dalam
dunia boga Asia Tenggara penggunaanya cukup sering dan rasa dari buahnya yang
masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk
mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya
ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi bau amis. Daun jeruk purut juga
banyak dipakai. Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau gado-gado untuk
mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya
dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk
purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, 2 makanan berkuah
yang sangat populer menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya,
Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut
sebagai pengharum masakan. Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut
sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nifis dapat dipakai apabila terpaksa.
Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya
bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah
dengan dibekukan. Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh
dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponenya. Karakteristik minyak daunnya
terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah
citronelol (10%), nerol dan limonena. Jeruk purut istimewa karena pada
jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal
(juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa
dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonene dan
β-pinena.
Macam-macam daun jeruk
yang dipakai adalah daun jeruk purut dan daun jeruk nipis. Daun jeruk berwarna
hijau, mempunyai bau yang khas, rasanya getir dan dijual dalam keadaan utuh dan
segar.
- Daun
kemangi (Basil leaf), kemangi adalah terna kecil yang daunnya
bisa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan
sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes.
Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan
mentimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia
dikenal dengan nama manglak dan juga sering dijumpai dalam menu
masakan setempat. Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies
selasih, Ocinum basillicum dan O. americanum. Ia
dikenal juga sebagai O. basillicum var. anisatum Bent. Aroma
khasnya berasal dari kandungan sitral pada daun dan bunganya. Sebagai bagian
dari keluarga selasih, kemangi dapat mengandung estragol, senyawa yang
diketahui karsinogen (pemicu kanker) pada mencit walaupun pengujian efek pada
manusia belum dilakukan, penggunaan berlebihan selayaknya dihindari. Daun
kemangi merupakan tanaman yang mudah sekali tumbuh dimana saja. Daun kemangi
juga dikenal dengan nama daun ruku-ruku yang berfungsi sebagai bumbu dalam
masakan seperti lalapan dan masakan Manado.
- Peterseli (Parsley), peterseli
(Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman yang berwarna hijau dan cocok
digunakan sebagai makanan dalam bentuk biji. Tanaman ini sebagai makanan banyak
mengandung zat gizi. Biasanya cocok digunakan dalam bahan makanan seperti pizza
dan spaghetti. Digunakan sebagai minyak, akar, dan sebagainya.
Bentuk daun peterseli
hampir sama dengan daun seledri tetapi daun peterseli menyerupai daun wortel,
daun peterseli lebih keriting dan berwarna hijau jika dibandingkan dengan daun
seledri. Peterseli biasa digunakan untuk sup dan garnish hidangan.
- Daun
salam (bay leaf), salam adalah nama pohon penghasil daun rempah
yang digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel,
sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzgium polyanthum. Daun salam
digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia
Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini
dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga
makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun
tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias
lengkuas. Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah.
Kayu yang tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat
dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang
salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai uber (untuk mewarnai dan
mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun
salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit
perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya
Daun salam merupakan
tanaman yang diambil bagian daunnya. Daun yang digunakan biasanya daun yang sudah
tua, daun salam lebih besar dari bay leaf, berwarna hijau segar dan berbentuk
pipih lonjong. Daun salam biasanya digunakan untuk bermacam-macam masakan dan
dapat juga digunakan untuk obat kencing manis.
- Seledri
(Celleri), seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan
tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara
termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan
makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan
digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri
paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua
dimanfaatkan. Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan
obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran
sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan
di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Ada tiga kelompok
seledri yang dibudidayakan:
Seledri daun atau
seledri iris (A.graveolens Kelompoksecalinum), yang
biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
Seledri tangkai (A.graveolens Kelompok dulce), yang
tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen
salad.
Seledri umbi (A.graveolens Kelompok rapaceum), yang
membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur,
atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.
- Daun kucai
(chives), kucai (Allium tuberosum Rottler ex
Spreng. Dan A. ramosus), atau bawang kucai serta daun kucai,
dikenal sebagai sayuran daun dan biasa disajikan dalam irisan kecil-kecil.
Kucai tidak terlalu sering dipakai dalam menu Indonesia. Penggunaannya umum
dalam masakan dengan pengaruh Tiongkok, seperti bubur ayam. Pada budaya boga
Tiongkok dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi Jiaozi (Gyōza). Kucai
berdaun pipih dan bunganya berwarna putih. Kucai berbeda dengan lokio (“bawang
batak”, A. Chinense), A. schoenoprasum L (chives), yang berdaun silinder
(gilig) dan berongga. Aroma kucai lebih dekat ke bawang putih daripada lokio,
sehingga dalam bahasa inggris disebut garlic-chives dan dalam
bahasa Jerman disebut Knoblauch-Schniittlauch. Daunnya beraroma
tajam dan pekat namun berbeda dengan aroma daun prei (A. porrum) maupun
daun bawang (A. cepa, A. fistulosum, A. ascalonium). Bunga kucai dapat
digunakanpula sebagai rempah penyedap. Daun kucai berbentuk hampir
menyerupai bawang prey, setiap bonggol terdiri dari beberapa helai daun. Daun
kucai lebih kecil jika disbanding bawang prey, berbentuk panjang, tipis dan
mempunyai aroma yang khas.
4. Bumbu dari batang
- Kayu manis
(Cinnamon), kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang
kurang tepat kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum) ialah
sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah
yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasanya menggunakan rempah-rempah
ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas. Kayu manis adalah salah satu
bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno
sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab
perjanjian lama. Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen
untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan
penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut kembung. Kayu manis banyak
dijumpai pada makanan penutup seperti setup buah, tiramisu, dan kue basah. Kayu
manis mengandung 1% minyak, berbau sedap dan keras, berwarna coklat dan rasanya
manis agak tajam.
- Kulit kasia
(Casea)
- Sereh,
serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan
sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.Tanaman sereh dapat ditanam
dihalaman sendiri sebagai kitchen garden. Batang bawah sereh berbentuk bulat,
daun bagian atas pipih dan berwarna hijau. Sereh digunakan sebagai pemberi rasa
dan aroma pada masakan.Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan
jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan
sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa
minyaknya.
- Kayu secang,
secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota suku
polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan
kayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah.
5. Bumbu dari akar
- Jahe
Jahe merupakan bumbu
masakan khas Asia. Umbi akar ini memberikan sensasi rasa hangat dan segar pada
masakan. Cukup tambahkan sedikit potongan jahe yang dimemarkan untuk
menghilangkan amis pada daging panggang dan ikan.
- Lengkuas
Lengkuas merupakan
bonggol tanaman yang berdaun pipih dan panjang. Laos berwarna putih
kemerah-merahan, rasanya pedas dan tajam, seratnya agak kasar. Kegunaan laos
biasanya untuk bahan baku jamu dan untuk member aroma dan rasa pada masakan.
- Kunyit
Kunyi tyang diambil
adalah dari akar yang membesar yang dapat dipanen kurang lebih 6 bulan lamanya
dari mulai ditanam. Kunyit biasa digunakan untuk pengawet makanan, pemberi
warna kuning pada makanan dan bahan baku jamu.
- Kencur
Kencur merupakan
bonggol akar dari tanaman yang berdaun pipih dan bulat. Kencur memiliki warna
daging yang putih, berserat halus, dan rasa agak pedas. Kegunaan kencur untuk
bahan baku jamu, merangsang nafsu makan dan untuk mengobati gatal pada
tenggorokan.
6. Bumbu dari umbi lapis
- Bawang merah
(Shallot)
Bentuk bawang merah
dari Italia ialah oval, rasa pedas segar, kadang-kadang manis. Apabila
dibiarkan pada udara terbuka akan berasa pahit, bentuknya bulat kecil cocok
untuk acar, direbus dan dihidangkan dengan sauce.
- Bawang Bombay
(Onion)
Bawang bombay
merupakan raja dari segala bawang karena ukuran yang besar, rasa yang dominan
bertahan lama. Bawang bombay tetap segar karena tahan air, lapisan umbinya
lebih besar dan tebal, rasanya tidak setajam bawang merah dan banyak mengandung
air. Bawang bombay dipakai dalam berbagai macam masakan seperti sandwich,
hamburger, canapé, masakan Cina, Arab dan India.
- Bawang putih
(Garlic)
Bawang putih merupakan
sebuah buhul bawang yang terdiri dari beberapa buah bawang putih yang
mengelilingi seperti poros, bau dan rasanya lebih tajam disbanding dengan
bawang merah. Bawang putih digunakan untuk acar bawang dan banyak dipakai dalam
masakan Spanyol dan Oriental.
- Bawang pre
(leek)
Macam-macam Bumbu
a) Bumbu segar
Bahan atau bumbu yang
digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya relatif singkat, contoh :
bawang merah, bawang putih, kunyit.
b) Bumbu kering
Bahan atau bumbu yang
digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini disebut rempah-rempah
atau spices.
c) Bumbu buatan
Bumbu siap pakai, yang
telah diproses sebelumnya contohnya garam, cuka, MSG, terasi, aneka kecap, aneka
saus dan essens.
d) Bumbu dasar
Ramuan bumbu yang umum
dipakai di dapur Indonesia. Mulai dari bumbu dasar merah, bumbu dasar
kuning hingga sambal dan bumbu dasar kuning.
- Bumbu merah
Bumbu dasar merah
terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah, dan cabe. Rendang dan olahan
balado merupakan contoh masakan yang memakai bumbu merah.
- Bumbu putih
Bumbu dasar putih
terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah dan kemiri. Biasanya, bumbu
dasar putih dipakai untuk membuat opor, tumis-tumisan, dan nasi goreng kampung.
- Bumbu kuning
Bumbu dasar kuning
merupakan campuran garam, bawang putih, bawang merah, kemiri dan kunyit.
Biasanya dipakai untuk membuat soto ayam, acar kuning dan sebagainya.
C. Fungsi
Fungsi bumbu dan
rempah dalam pengolahan makanan, antara lain sebagai berikut:
- Memberi rasa,
aroma dan warna pada makanan.
- Meningkatkan
selera makan, karena pencampuran yang harmonis antara rasa asli dari bahan dan
rasa bumbu akan menghasilkan rasa makanan yang enak dan lezat.
- Menghasilkan
hidangan yang bernilai gizi.
- Membantu
merangsang kelenjar pencernaan, karena bumbu yang ditambahkan pada makanan
dapat merangsang usus untuk mencerna makanan menjadi lebih baik.
- Beberapa bumbu
dapat berfungsi sebagai bahan pengawet makanan, seperti asam, jeruk nipis, gula
dan kunyit.
- Memberi rasa
hangat.
D. Komposisi Kimia
Cinnamon:
Kalori: 6 c per
sdt.
Manfaat: Excellent magnesium dan sumber zat besi yang baik, serat dan kalsium. Kayu manis juga
terbukti anti-inflamasi, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan tingkat
metabolisme, membantu mengontrol dan mengatur gula darah, dan memiliki efek
anti-mikroba (mengurangi pertumbuhan bakteri dalam makanan).
Bawang putih bubuk,
cincang atau cincang:
Kalori: 9 c per
sdt.
Manfaat: sumber
baik dari magnesium, sumber vitamin B6 dan C dan sumber yang baik dari
triptofan, selenium, kalsium, fosfor, vitamin B1, tembaga, dan protein. Menurunkan
kadar kolesterol darah dan tekanan darah, bertindak sebagai anti-inflamasi,
meningkatkan kesehatan jantung, merupakan antioksidan yang sangat baik, adalah,
antivirus dan antibakteri dan membantu tubuh memetabolisme zat besi. Beberapa
studi menunjukkan bawang putih juga dapat membantu mencegah sel-sel lemak dari
pembentukan.
Oregano:
Kalori: 6 c per
sdt.
Manfaat: sumber
baik dari sumber vitamin K. Besar magnesium, zat besi, serat dan omega 3 asam
lemak. Sumber kalsium yang baik, vitamin A dan vitamin C. Di atas menjadi
oregano kaya nutrisi juga merupakan antibakteri dan antioksidan yang sangat
baik.
Jahe:
Kalori: 6 c per
sdt.
Manfaat: sumber
yang baik dari magnesium, kalium, tembaga, vitamin B6 dan mangan. Mengurangi
mabuk laut atau mual, membantu dengan gangguan pencernaan, bertindak sebagai
sangat baik anti-inflamasi dan dapat membantu dengan arthritis, menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker tertentu termasuk ovarium, meningkatkan fungsi
kekebalan dan meningkatkan berkeringat.
Kunyit:
Kalori: 8 c per
sdt.
Manfaat:. Sumber baik
dari mangan dan besi, sumber vitamin B6, serat makanan dan kalium Kunyit adalah bertenaga tinggi anti-inflamasi, menghambat pertumbuhan sel
kanker, meningkatkan fungsi hati, menurunkan kolesterol, dan dapat membantu
mencegah penyakit Alzheimer.
Basil:
Kalori: fresh 3 c
per 4 sdt. dikeringkan 2 c per sdt.
Manfaat: sumber
baik vitamin K (lebih segar), sumber zat besi, kalsium dan vitamin A, sumber
yang baik serat, magnesium, mangan, vitamin C dan potasium. Basil adalah
struktur sel anti-inflamasi dan anti-bakteri serta melindungi dari mutasi dan
mempromosikan kesehatan jantung.
Parsley:
Kalori: 1 sdt per
c.
Manfaat: sumber baik
vitamin A, C, dan K, sumber zat besi dan folat. Parsley bekerja untuk
menetralkan karsinogen dalam tubuh mencegah tumor. Ini juga merupakan anti
oksidan kuat-, meningkatkan kesehatan jantung, dan dapat membantu mencegah
beberapa jenis kanker dan arthritis.
Cardamom:
Kalori: 6 c per
sdt.
Manfaat: Sumber
besar dari magnesium, serat, dan zat besi, sumber yang baik dari seng, kalsium,
vitamin C, dan kalium. Kapulaga mendetoksifikasi tubuh, meningkatkan ginjal, kandung
kemih, dan fungsi pencernaan serta sirkulasi, dapat mengurangi gas dan gejala
asma, merangsang nafsu makan, dapat membantu dengan refluks asam dan dikatakan
untuk meningkatkan halitosis atau sangat buruk bernapas.
Chili bubuk:
Kalori: 8 c per
sdt.
Manfaat: sumber
yang sangat baik dari vitamin A dan C, dan serat sumber, makanan yang baik
kalium dan zat besi. Bubuk cabai meningkatkan sirkulasi, membersihkan
kemacetan, peradangan perkelahian, bertindak sebagai pereda nyeri, menurunkan
kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengobati jenis kanker
tertentu, mencegah bisul, metabolisme kecepatan secara signifikan membantu
dalam penurunan berat badan dan menurunkan risiko diabetes. Rempah-rempah
lainnya mengandung capsicum seperti bubuk cabe seperti cabe merah, cabe dan
rempah-rempah lada lainnya berbasis memiliki manfaat serupa.
Paprika:
Kalori: 6 c per
sdt
Manfaat: sumber
baik dari serat makanan, vitamin A, C, K, dan E, Riboflavin, Niacin, Vitamin
B6, Besi dan Kalium. Baik sumber thiamin, magnesium, fosfor, tembaga dan
mangan. Paprika juga mengandung capsicum dan sebagainya mencerminkan manfaat
kesehatan dari cabai bubuk (lihat di atas) sementara presentasi profil nutrisi
yang berbeda.
Thyme:
Kalori: ground 4
c per sdt kering 7 c per sdt segar 10 ¼ c per cangkir
Manfaat: thyme
kering merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin K dan sumber zat besi
yang baik, serat kalsium, makanan dan magnesium. Thyme segar merupakan sumber
yang sangat baik dari vitamin C. Thyme juga bertindak sebagai pengawet dengan
efek antimikroba serta membantu meningkatkan kesehatan otak bertindak sebagai
pelindung sel dan antioksidan.
Bawang bubuk, cincang
atau cincang:
Kalori: 8 c per
sdt.
Manfaat: sumber baik
dari kromium, vitamin C dan serat makanan, sumber vitamin B6, mangan, folat,
molibdenum, triptofan, fosfor, tembaga dan kalsium. Bawang dalam berbagai
bentuknya juga meningkatkan kesehatan jantung, mendukung kesehatan jaringan
tulang dan ikat, adalah anti-inflamasi, antibakteri, bisa mencegah beberapa
jenis kanker dan dalam studi hewan membantu mengatur kadar gula darah.
E. Standar Mutu
Tinggi rendahnya
kualitas bumbu dan rempah ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
- Nilai gizi
- Kesegaran
- Warna
- Aroma
- Kekeringan
- Tidak
berserangga
- Keutuhan dari
bumbu atau rempah
o Bahan dalam keadaan segar, bersih dan tidak ada
serangan hama.
o Tidak ada tanda “ serangan jamur. Keriput, bercak”
putih, hitam dan coklat.
o Untuk rempah “ tidak mengandung kutu atau kotoran”.
o Aroma rempah harus wangi dan segar.
o Sewaktu diambil bahan bumbu dan rempah harus memiliki
derajat kematangan yang cukup.
F. Hasil Olah
- Sebagai
obat Tradisional
- Sebagai
Jamu
- Sebagai
penambah aroma pada makanan
- Sebagai
penambah rasa pada makanan
- Berbaagai
jenis minuman penghangat tubuh
- Campuran
sabun dan parfum
- Obat
sakit gigi
- Diolah
tepung
Pengawetan hasil olahan
-
Disimpan dalam tempat dingin dan kedap udara
-
Dikeringkan
-
Dibekukan
-
Diasinkan
G. Memilih Bumbu dan Rempah-rempah
Tips Memilih dan
Menyimpan Bumbu
- Jika membeli
bumbu segar seperti jahe, kunir, bawang, kecur dan lain-lain, pilih yang masih
segar, utuh dan tidak ada bercak putih. bercak ini biasanya dari khapang atau
jamur yang menjadikan bumbu berbau dan membusuk jika disimpan lama.
- Bumbu basah
dapat bertahan 1 – 2 bulan jika
sebelum di simpan terlebih dahulu di cuci bersih, kemas dalam plastik atau
tempat kedap udara dan masukan dalam freezer.
- Bumbu kering
mudah kehilangan aroma jika di simpan lama, beli seperlunya dan simpan di wadah
yang tertutup rapat dan kedap udara agar aroma khas bumbu tidak hilang.
- Bila
anda membeli bumbu kering dalam bentuk bubuk, belilah kemasan terkecil agar
tidak cepat rusak mengingat bumbu ini tidak setiap hari digunakan.
- Untuk bumbu
buatan atau bumbu instant, pilih merek yang sudah terdaftar Dirjen POM,
perhatikan tanggal kedaluarsanya dan selalu membeli kemasan yang terkecil.
- Biasakan
menutup rapat kembali kemasan bumbu setelah pemakaian. Kontaminasi mikroba
sangat mungkin terjadi pada bumbu instant, terutama bumbu yang kandungan airnya
tinggi seperti saus, tauco, kecap dan lain-lain.
H. MENGENAL BUMBU DAPUR KONTNENTAL
Banyaknya bumbu dapur di pasaran sering kali membuat kaum ibu bingung,
apalagi dengan bumbu asing yang jarang digunakan. Seperti Oregano, Thyme, Bay
leaf dan Basil, bumbu kontinental yang sepintas hampir mirip, baik aroma,
fungsi maupun kenampakannya. Agar Anda tak keliru memilih bumbu, simak ulasan
aneka herbs dari dapur mancanegara berikut.
Bay Leaf (Lourus nobilis) Sepintas aroma dan bentuk bay leaf hampir sama
dengan daun salam. Tanaman asli Mediteranian ini banyak digunakan untuk
mengharumkan kaldu, memberikan rasa pada saus main course dan meningkatkan
citarasa pada olahan daging, unggas, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Dijual
dalam bentuk segar, kering dan serbuk.
Basil (Ocimum basilicum) Daun basil banyak digunakan pada masakan Eropa dan
sebagian negara Asia seperti Thailand, Vietnam dan Laos. Aromanya mirip dengan
daun kemangi. Biasanya ditambahkan pada olahan ikan, keju, telur, salad dan
sayuran. Selain melezatkan masakan, tanaman asal India ini juga bermanfaat
untuk mengatasi problem pencernaan, insomnia, antiseptik dan tonik.
Dill (Anethum graveolens) Aroma dan rasa daun dill yang khas dapat
menghilangkan aroma amis pada olahan seafood. Tanaman yang diduga berasal dari
Eropa Selatan dan Asia Barat ini cocok ditambahkan pada sop, aneka saus salad,
acar dan olahan kentang. Dill lebih banyak digunakan dalam kondisi segar. Agar
hasil maksimal, tambahkan bumbu ini sesaat sebelum hidangan diangkat dari
perapian, tentunya agar tampilan tetap segar dan aroma tidak hilang.
Oregano (Origanum spp) Kuliner Eropa sangat akrab dengan bumbu yang satu
ini. Topping pizza akan kehilangan ciri khasnya jika Anda tidak menambahkan
oregano. Olahan pasta, steak, soup dan salad juga terasa lebih lezat dan
istimewa. Selain untuk bumbu, oregano juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti
mengatasi gangguan pencernaan, antiseptik dan meringankan migran. Dipasaran
dijual dalam kondisi segar dan kering.
Rosemary (Rosmarinus afficinalis) Bentuk fisiknya hampir mirip dengan
taragon, aroma-pun tidak jauh beda. Sebagai bumbu, rosemary dapat digunakan
dalam bentuk kering maupun segar. Aromanya yang harum dapat mengurangi bau amis
atau prengus pada olahan ayam, ikan, daging, maupun telur. Dressing salad dan
barbecue-pun akan terasa lebih istimewa dengan menambahkan bumbu ini.
Sage (Salvia officinalis) Dulunya, sage lebih dikenal sebagai tanaman obat,
tanaman ini memiliki aroma harum dengan rasa sedikit pahit. Kuliner Eropa
menggunakanya sebagai bumbu daging, unggas maupun seafood. Pembuatan cotage
cheese wajib menambahkan sage untuk spicynya dan di Yunani, sage ditambahkan ke
dalam teh yang dikenal dengan sebutan sage tea.
Tarragon (Artemisia dracunculus) Olahan panggang, unggas, seafood dan telur
terasa pas jika ditambahkan bumbu tarragon. Aroma khasnya dapat meningkatkan
citarasa semua jenis hidangan, mulai dari seafood hingga olahan telur. Sebagian
orang menambahkan cincangan tarragon ke dalam saus mayonnaise atau bearnaise,
hasilnya saus menjadi lebih istimewa. Tanaman asal Asia Tengah ini dapat
digunakan dalam bentuk segar maupun kering.
Thyme (Thymus spp) Tanaman asal Mediteranian yang kini populer diseluruh
belahan bumi. Segala jenis daging, ungas dan seafood terasa lebih sedap jika
dimarinade (direndam) dengan menambahkan thyme. Jika Anda membuat kaldu untuk
soup, jangan lupa tambahkan beberapa lembar thyme agar citarasanya lebih harum.
Bumbu ini biasanya dijual kering dalam kemasan botol.
MENGENAL BUMBU DAUN NUSANTARA
Kehadiran bumbu dalam masakan memang sangat penting. Cita rasa makanan
terbentuk, salah satunya adalah dengan penambahan bumbu. Dari sekian banyak jenis
bumbu, bumbu daun seperti daun salam, daun jeruk dan pandan termasuk bumbu yang
sering ditambahkan pada masakan. Bagaimana dengan bumbu daun lainnya? Agar Anda
lihai memilih dan meracik bumbu, kenali aneka bumbu daun nusantara berikut.
Daun Salam dan Salam Koja Termasuk bumbu banyak digunakan pada masakan
nusantara. Aromanya yang harum dan khas menambah kelezatan pada hidangan gulai,
kari, tumisan dan sayur. Biasanya digunakan dalam bentuk kering atau segar.
Pilih daun yang tidak terlalu muda atau tua agar aroma maksimal. Seperti halnya
daun salam, salam koja/daun kari juga berfungsi mengharumkan masakan,
memberikan rasa gurih dan mengurangi bau amis pada olahan daging, ayam atau
ikan. Kuliner Sumatra paling banyak menggunakan bumbu yang dijual dalam bentuk
segar dan kering ini.
Daun Kesum Kuliner Sumatra, Malaysia dan Singapura sangat familier dengan
daun kesum. Aromanya gurih dan khas, cocok ditambahkan pada masakan daging,
ayam atau ikan. Daun ini biasanya digunakan dalam bentuk segar. Cara menggunakannya,
tambahkan 3-5 lembar daun kesum pada setiap masakan.
Daun Jintan Tampilannya yang tebal dan berbulu halus menjadikan orang
menyebutnya sebagai daun tebal. Daun ini banyak dipakai di dapur Sulawesi.
Aromanya merupakan kombinasi jintan dan adas. Iris halus dan tambahkan pada
masakan berkuah untuk mendapatkan cita rasa khas dan tekstur yang kental.
Daun Suji dan Daun Pandan Kedua daun ini biasanya digunakan secara
bersamaan. Pandan untuk mengharumkan aneka kue, puding, es dan masakan
sedangkan daun suji memberikan warna hijau alami pada kue dan minuman.
Penggunaan daun suji biasanya ditumbuk halus dan diperas airnya sedangkan daun
pandan dengan cara dipotong atau disobek-sobek.
Daun Bangun-Bangun Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra, terutama
daerah Batak. Sepintas kenampakanya mirip daun jintan namun lebih tipis dan
berbulu. Bagian yang digunakan adalah pucuk daun mudanya. Manfaatnya dapat
dapat menghilangkan aroma amis pada olahan ayam/ikan.
Daun Gedi Orang Manado menggunakan daun gedi untuk mengentalkan,
mengharumkan dan memberi rasa gurih pada masakan. Bubur Manado salah satu
hidangan yang ciri kasnya memakai daun gedi. Gunakan 2-4 lembar daun gedi muda
pada masakan untuk cita rasa maksimal.
Daun Miana Warnanya merah tua, karena keindahan daunya maka orang
menanamnya sebagai tanaman hias. Miana banyak digunakan di dapur Toraja. Pilih
pucuk daun mudanya dan tambahkan pada olahan daging kerbau atau babi agar bau
tajam daging berkurang.
Daun Mangkokan Daun ini juga populer dengan sebutan Tapak Liman. Untuk
bumbu, gunakan daun yang muda dan buang tulang daunnya sebelum ditambahkan pada
masakan. Jika Anda mengolah otak sapi atau gulai kepala ikan tambahkan daun ini
untuk cita rasa lebih lezat dan aroma amis berkurang.
Daun Jeruk Purut Termasuk bumbu daun yang banyak digunakan. Soto, soup,
gulai, kari dan kalio akan lebih harum dan segar citarasanya dengan menambahkan
bumbu ini. Aromanya harum, segar dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis
dari daging, ayam maupun seafood.
Daun Kunyit Aromanya mirip kunyit, wangi dan khas sehingga dapat mengurangi
aroma amis pada masakan daging atau ikan. Bumbu ini banyak digunakan di dapur
Sumatra, biasanya ditambahkan pada masakan bersantan seperti gulai, kari dan
kalio. Pilih daun yang tidak terlalu tua atau muda agar aroma maksimal.
Daun Werot Salah satu varietas dari tanaman puring. Orang menanamnya
sebagai tanaman hias, namun kuliner Menado menggunakanya sebagai bumbu masakan.
Hidangan daging babi, sapi, kerbau dan ayam akan berkurang bau anyirnya dengan
menambahkan daun ini. Gunakan daun yang muda, buang tulang daunya dan iris
halus sebelum ditambahkan pada masakan.
I. Pengolahan
Rempah
Ada dua akibat yang ditimbulkan dari pemakaian bumbu dan rempah pada
makanan, yaitu menimbulkan aroma yang menggiurkan sehingga membangkitkan selera
makan. untuk mendapatkan efek bumbu dan rempah yang kuat, pemilihan bahan bumbu
dan rempah perlu diperhatikan. Untuk rempah kering yang berasal dari buah atau
biji, beli dalam keadaan utuh, sebab buah atau biji akan menyimpan aroma lebih
lama dibandingkan dengan yang bubuk. Pilih juga buah atau biji yang tidak
retak, mulus, serta tidak berbau apek. Sedangkan untuk bumbu dan rempah segar,
pilih yang benar-benar segar.
Untuk mengeluarkan aroma dari bumbu dan rempah kering atau segar adalah
dengan menggilingnya hingga halus. caranya bermacam-macam. ada yang menggunakan
penggiling tangan, misalnya pepper mill, blender listrik, atau cobek. yang
perlu diperhatikan adalah giling bumbu dan rempah seperlunya saja, sisanya
simpan dalam keadaan utuh supaya aroma bumbu dan rempah tersebut tidak hilang.
bila menghaluskan rempah dengan menggunakan blender, gunakan minyak untuk
membantu kerja blender jika bumbu yang dihasilkan akan ditumis. tapi bila bumbu
yang dihasilkan akan direbus, cukup gunakan air.
Lain lagi dengan bumbu atau rempah yang berbentuk biji seperti biji pala
dan kapulaga, supaya aromanya keluar, bumbu tersebut harus dimemarkan hingga
pecah bukannya dihaluskan. supaya bumbu tidak berantakan setelah dimemarkan,
masukkan dalam kantong plastik dan pukul-pukul hingga butirannya pecah.
Beberapa jenis rempah seperti jintan, ketumbar atau adas harus disangrai
terlebih dahulu agar harum. caranya wajan dipanaskan tanpa minyak , lalu
dimasukkan rempah dan disangrai hingga aroma harumnya keluar. Sebelum disimpan,
rempah didinginkan dahulu agar tidak lembek selama penyimpanan.
J. Penyimpanan
Bumbu dan Rempah
Simpan rempah di tempat yang dingin dan gelap. Kelembapan, cahaya, dan
panas membuat bumbu dan rempah lebih cepat kehilangan aroma. Hindari menyimpan
bumbu/rempah pada rak di atas kompor kendati pun praktis. Pindahkan dan simpan
di tempat lain bisa membuat bumbu rempah segar untuk waktu lebih lama.
Sebagai panduan umum, bumbu dan rempah bubuk mempertahankan aroma
terbaiknya dalam setahun. Rempah utuh bisa tahan 3 sampai 5 tahun. Penyimpanan
yang tepat bisa membuat kesegaran tahan lebih lama. Jika memungkinkan, haluskan
atau giling rempah tepat sebelum digunakan.
Sangrai rempah atau bumbu utuh di wajan kering dengan panas sedang sebelum
dihaluskan bisa menghasilkan lebih banyak aroma. Jaga jangan sampai gosong
ketika disangrai. Tidak disarankan menyimpan bumbu / rempah di kulkas karena
lingkungannya agak lernbap. Untuk menjaga rempah yang dibeli dalam jumlah
banyak segar lebih lama, masukkan dalam wadah yang ditutup rapat dan simpan di
freezer.
Bumbu dan rempah kering dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat terbuat
dari plastik, kaca atau keramik, dan letakkan ditempat yang kering. Bumbu dan
rempah kering akan tahan selama beberapa bulan atau mungkin hingga satu tahun.
Bumbu dan rempah bubuk biasanya lebih cepat hilang aroma harumnya jika
dibandingkan bumbu dan rempah yang didimpan dalm bentuk utuh. Jika da bumbu dan
rempah yang mulai membusuk, segera buang atau pisahkan dari bumbu dan rempah
yang baik agar tidak merusak bumbu dan rempah lainnya.
Penyimpanan bumbu dan rempah segar dapat dilakukan dalam lemari pendingin. Caranya
dibungkus dengan kertas, simpan didalam lemari pendingin agar tidak kehilangan
kelembabannya. Sedangkan untuk serai, daun kari, atau daun jeruk purut dapat
dimasukkan dalam plastik dan diletakkan didalam lemari es.
Bumbu dan rempah juga dapat dibekukan. Caranya bumbu dan rempah yang telah
dihaluskan dimasukkan dalam plastik dan simpan dalam lemari pembeku.
untuk menggunakannya kembali, diamkan bumbu di suhu kamar hingga mencair dan
sehingga dapat digunakan dalam masakan.
Wadah Penyimpanan
- Opaque
Glass
Wadah terbaik untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah yang coklat, kobalt
atau stoples kaca berwarna gelap dengan sekrup di tutup.Karena isi botol ini
tidak bisa dilihat, pastikan untuk menambahkan label pada bagian depan wadah.
Label dapat tangan dibuat atau dicetak pada mesin tik atau komputer. Berbagai
label kosong dengan dukungan perekat diri dapat ditemukan pada setiap penawaran
bisnis atau toko alat tulis. Pada label, pastikan untuk daftar nama umum dan
nama latin dari ramuan, tanggal tersebut telah dikumpulkan atau dipanen, dan
lokasi mana dikumpulkan (yaitu dari kebun, kebun seorang teman, dibeli di pasar
seorang petani atau dibeli dari toko kelontong).
- Clear
Glass
wadah kaca Clear, dengan sekrup di tutup, yang sempurna untuk menyimpan
berbagai herbal dan rempah-rempah. Wadah yang jelas memungkinkan isi disimpan
dalam kontainer masing-masing menjadi mudah terlihat, dan mereka menjadi elemen
dekoratif yang menarik di dapur .Karena jenis kontainer tidak bukti cahaya
mereka harus disimpan di tempat gelap jauh dari sumber panas. Jangan menyimpan
bumbu dan rempah-rempah dekat, oven pemanggang kompor, atau di atas lemari es,
karena panas yang dihasilkan dari sumber-sumber ini akan menyebabkan mereka
untuk pergi agak cepat basi Jika Anda melihat tanda-tanda kondensasi pada
bagian dalam wadah Anda itu berarti bahwa jamu belum cukup kering. Jika
tertangkap pada tahap awal, tempat jamu ini ke loyang dan menempatkan mereka
dalam oven set pada pengaturan terendah selama beberapa menit, atau sampai
bumbu terasa renyah tetapi tidak terbakar.Jika tidak tertangkap dalam waktu,
tumbuh-tumbuhan akan mulai pergi berjamur dan harus dibuang, dan wadah dicuci
dan dikeringkan keluar untuk menghilangkan jejak jamur dan kelembaban.
- Canning
Jars
Wadah lain yang sangat baik untuk digunakan untuk menyimpan sejumlah besar
tumbuhan adalah ukuran liter dan botol-botol kaca ukuran pengalengan liter guci
pengalengan Digunakan kadang-kadang segel Baru dan cincin untuk guci
pengalengan dapat ditemukan di toko kelontong banyak. dapat ditemukan di
toko-toko barang bekas local.
- Metal
Tins
kaleng logam kecil juga dapat digunakan untuk menyimpan bumbu dan
rempah-rempahPastikan untuk label kaleng sebagai isinya tidak bisa dilihat
setelah tutup ditutup. Logam kaleng dapat memberi aroma logam atau rasa
untuk ramuan daun kering, tetapi mereka bekerja baik-baik saja untuk menyimpan
biji dan akar.
- Ceramic
Containers
wadah keramik berglasir juga dapat digunakan untuk menyimpan bumbu dan
rempah-rempah. wadah keramik tidak dikilapkan akan menyebabkan minyak esensial
volatile hadir dalam herbal untuk menguap dalam waktu yang sangat singkat.
kontainer kayu juga memiliki kecenderungan untuk menyerap bau dari setiap bahan
aromatik yang ditempatkan di dalamnya.
- Plastic
Containers
Penggunaan wadah plastik tidak dianjurkan untuk penyimpanan jangka panjang
bahan kering sebagai herbal tampaknya menyerap beberapa bau plastik yang
membuat mereka lebih menyenangkan untuk digunakan.
- Wood
Containers
kontainer kayu tidak dianjurkan untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah
Anda. Kayu merupakan wadah permeabel dan karena tidak kedap udara dengan cepat
akan menyebabkan bahan-bahan untuk mengering dan menjadi basi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar